Sabtu, 06 Juli 2013

ini penting...menurut saya

dunia harus tau,hari ini...

Sangat Menyenangkan!

sekian.

u.k.h.u.w.a.h

just repost :)

Ukhuwah itu tidak universal, karena tidak bisa dinikmati insan yang tidak ada cinta terhadap saudaranya…
Ukhuwah itu pilih-pilih karena hanya menghinggapi mereka yang mau mengesampingkan ego …
Dan ukhuwah itu virus, menyebar tanpa perintah ..
Ukhuwah itu sindrome, sindrome yang bikin orang bahagia tanpa alasan …
#selamat liburan rencang2 
( Sender : Iftor Ilyas Rizky )
Ukhuwah tak mengenal kesudahan. Ia mengiringimu dalam hidup sebagai penyejuk. Menyapamu dalam kesendirian yang melelahkan. Dan menjagamu tetap dalam senyum.
Ukhuwah adalah persaudaraan yang kekal. Ia tak mengenal kejenuhan.
Ukhuwah selalu punya sesuatu untuk dibagi. Meski hanya sebuah nasehat, atau sebai dia yang tak tampak
#selamat menikmati liburan, selamat menunaikan amanah ataupun selamat belajar
( Sender : Siti Nurlaila Indriani )

• Ya Allah, menjelang malamMu yang indah ini, ingin ku tebar do’a untuk saudaraku. Jadikanlah hari ini wujud hari yang penuh berkah. Jadikan ikhlas dalam setiap hembusan nafasnya, agar setiap aktivitasnya adalah ibadah kepadaMu. Lindungi dia dari hal-hal buruk. Berikan kebahagiaan dengan RidhoMu. (Titin_UNS)

• Sahabatku, mengenalmu begitu banyak ku temukan makna kesabaran. Hampir setiap pertemuan ku selalu temukan tawa, tapi tahukah sahabatku, dibalik tawaku ada kerapuhan yang amat sangat, kesedihan yang coba kusembunyikan, kelemahan yang coba kuhilangkan. Namun sahabatku, aku tetap aku, yang tak lain adalah manusia yang tak lepas dari kehilafan. Maafkan khilafku. (Fitria Leli)
• Tidak ada yang lebih berharga bila bisa memiliki saudara yang bisa saling menjaga. Tidak ada yang lebih indah bila bisa memiliki sahabat untuk saling berbagi keluh kesah. Tidak ada yang lebih terjaga bila bisa memiliki teman yang bisa saling menyayangi dan setia menemani. Dan tak ada yang lebih sempurna bila bisa memberi dengan keikhlasan dan ketulusan hakiki. (Titin_UNS)

• Ya Allah, Ya Robb, kuselipkan do’a ini diantara semua ibadahku untuk wanita cantik, tulus, dan bersih hatinya. Wanita kuat, tegar dan teguh. Wanita taat dan solihah. Wanita itu sedang membaca tulisanku. Ya Allah, aku menyayanginya bahkan kebahagiaan dunia akhirat dan derajat yang paling mulia disisiMu. Semoga Allah mengabulkan do’aku dan do’amu. (Titin_UNS)

• Jika hujan turun deras dan lama, coba keluar, hitung dan rasakan tiap tetes hujan yang membasahi dirimu. Sebanyak itulah aku bersyukur mempunyai teman sepertimu. (Rifa Atu)
• Jika aku dapat menarik pelangi, maka aku akan membentuk namamu dan akan aku kembalikan lagi kelangit agar semua orang tau betapa bahagianya aku mengenalmu sebagai sahabat. (Lia Maulida)
• Kutulis namamu dipasir, tapi terhapus oleh ombak. Kutulis namamu dilangit tapi terbawa awan. Kutulis namamu dihatiku, disitulah tersimpan selamanya sebagai sahabatku. (Ikhsaniawati Rosadi)
• Sahabat, beri aku nasihat tentang buruknya rasa takut dan pengecut. Tentang indahnya tawakal dan sabar. Tentang waktu dan keikhlasan. Bangunkan aku dipersimpangan gelap ini. (Ikhsaniawati Rosadi)

• Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan. NAmun ukhuwah itu terletak pada ingatan seseoang terhadap saudaranya dalam do’a yang ia panjatkan.
• Saat tertatih dijalan dakwah, sempat terpikir untuk mundur meninggalkannya. Tapi, teringat perjuangan Rasulullah yang membangun peradaban Islam mulai dari 0 hingga puncak kejayaan. Saat terjatuh dan menangis, ingin berkata “aku tidak sanggup lagi!” tapi teringat semua janji Allah. Jalan Allah bukan indah pada waktunya tapi indah setiap waktu. Aku akan tetap tegak berdiri dijalanNya karena aku yakin aka nada kau yang akan berdiri disampingku untuk bersama-sama melangkah, didepanku untuk menunjukkan jalan benar, dan dibelakangku untuk selalu memberikan support. (Titin_UNS)

• Ukhuwah ibarat satu janji yang dibuat dalam hati. Tak dapat ditulis, tak dapat dibaca, namun takkan terpisah oleh jarak, takkan berubah oleh masa. Sedetik dimata, selamanya dijiwa. (Titin_UNS)
• Sahabatku, karena kita adalah mujahid dan karena kita adalah saudara, izinkan au menjadi orang yang terdekat untukmu, ,elalui suka dan duka bersama, saling meneguhkan dalam kebaikan, saling mengingatkan dikala khilaf. Sampai Allah menggoreskan takdirnya, saat kita harus memenuhi janjiNya, saat kita menjadi syuhada kebanggaanNya dan saat kita bersama di JannahNya. (Fitria Leli)

• Sahabat itu pinter matematika, dia bias menambah kegembiraan, bias mengurangi kesedihan, dia bias membagi suka duka bersama, dia juga bias mengalikan semangat menjadi berlipat ganda. (Rini Murni)
• Aku mengenalimu melalui satu nama, memahamimu melalui satu renungan, mengingatmu melalui satu kenangan, menyayangimu melalui satu ukhuwah. Sungguh aku menyayangimu karena satu cinta, karena Allah. (Fitria Leli)

• Aku menyayangimu lebih dari yang kau tau, hanya sebagian kecil yang kutampakkan kepadamu, sedangkan yang lebih besar kutitipkan padaNya agar kelak, ketika ku tak lagi disampingmu, rasa sayang itu tetap bisa kau rasakan. Rasa sayang yang tumbuh karena kita mempunyai kesamaan dalam mencintai, mencintai Zat Yang Maha Mencintai. (Fitria Leli)
• Bila cinta harus berakhir dengan kesedihan jangn pernah menyesal dengan sebuah pertemuan. Karena orang yang membuatmu sedih adalah orang yang pernah membuatmu bahagia. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau dating membawa seribu alas an untuk tersenyum. Sayangku padamu seperti udara, tak berhenti sebelum aku berhenti menghirupnya. (Nenden)
• Ya Allah, yang sedang membaca tulisan ini adalah saudaraku, yang sangat baik padaku. Berkahilah beliau Ya Allah. Limpajhkan rizkimu padaNya. Bahagiakan beliau. Kuatkan Imannya. Berikanlah beliau kenikmatan ibadah. Perkayalah beliau dengan ilmu. Hiasilah hatinya dengan kesabaran, dan kasih saying. Muliakanlah wajahnya dengan ketaqwaan dan perindah fisiknya dengan kesehatan. Mudahkanlah semua urusannya. Ampunilah dosa dan kesalahannya. Jadikan beliau ahli surgaMu. (M. Farid Susanto)

• Ukhuwah dalam bingkai akidah menjadikan kita lebih indah dalam bersahabat. Lebih arif ketika marah. Lebih bijak ketika kecewa. Lebih memaafkan ketika terluka. Lebih bersyukur ketika bahagia. Terimakasih untuk tetap menjaga ukhuwah. Semoga Allah senantiasa memberikan keridhoanNya kepada kita semua. (Bakharudin Yusuf)
• Sahabatku, jika ukhuwah itu ibarat “pelangi” mungkin aku hijau, engkau biru, dia kuning, dan mereka merah ataupun jingga. Ketahuilah kita memiliki keindahan tersendiri, tapi semakin sempurna jika kita mewarna bersama dalam sebentuk “pelangi ukhuwah”. Semoga Allah menguatkan kebersamaan kita untuk saling mengingatkan dan mendo’akan. (Titin_UNS)

doa diatas,ku aminkan untuk sahabat kebanggaan~

Kamis, 04 Juli 2013

Cemburu dalam ukhuwah?

repost artikel,ada editan sedikit hehe
semoga bermanfaat :)

Bismillahirrahmanirrahim,…

“Tidakkah kau berpikir untuk membalas rasa cinta mereka dengan perhatian yang sama? Memang, bagi setiap orang, selalu ada tempat yang istimewa untuk seseorang. Tidak semua sahabat itu bernilai sama dalam hati seseorang. Bahkan, Rasulullah pun memiliki sahabat-sahabat yang istimewa, yang tidak bisa digantikan satu oleh yang lainnya. Tapi pernahkah kau melihat Rasulullah memperlakukan salah satu sahabatnya dengan perlakuan yang membuat cemburu sahabat lainnya?” (kisah Ungu karangan Eswe, halaman 71, Annida edisi desember 2003)

Dan saya ingin seperti itu
Mencintai tanpa menciderai
Pun dicintai tanpa terciderai

Cemburu
Ya, cemburu
- bagaimana dengan Allah yang pencemburu ya? Bagaimana jika Allah cemburu pada kita, yang salah menempatkan cinta pada-Nya, dengan cinta selain-Nya? Ok, ini pembahasan lain. Semoga lain kali bisa membahasnya -

Cemburu. Kembali dengan kata ini...

Saya pun pernah merasakannya. Yaitu ketika rasa cemburu itu datang. Datang atas saudariku, saudari yang saya sayangi. Rasa cemburu yang membuat ketidaknyamanan diri jika dianya bersama yang lain. Sehingga kadang yang timbul adalah prasangka, bahwa ianya tak merasai nyaman dengan kita, atau perasaan yang lain, sebab yang tak jua kita mengerti.
Ternyata ketidakmampuan kita (saya) menempatkan cinta di tempat yang seharusnya, membuat rasa cemburu itu datang. Ya, mungkin seperti itu.

”Saya tidak ingin berlebih dalam mencintaimu. Ya, saya jadi takut atas hal itu. Saya takut jika suatu saat ternyata dalam mataku, cinta itu tidak sama seperti saat ini, maka mungkin saya akan tersakit olehnya," kata seorang sahabat siang itu

”Saya ingin membagi cintaku pada semua saudari semuanya. Karena sungguh mereka begitu spesial buatku. maka mereka menempati satu sudut-sudut di hatiku ini.”

Sepertinya berkali-kali perasaan itu ada. Ya, saya merasakannya.
Mencemburuinya.
Mencemburui mereka.
Saudari-saudariku.

Saya pun khawatir,
khawatir jika sempat menyakiti pula mereka dengan ketidaksempurnaan saya dalam menghuluri cinta pada mereka.

Inginku seperti Rasulullah, para sahabat mendapatkan porsi cinta yang sama, hingga tak ada yang merasa tercemburui satu sama lain. Karena masing-masing mendapatkan tempat spesial, yang satu dan lainnya tak dapat saling tergantikan.

Saya ingin mencintai mereka dan saya ingin mencintai sahabat-sahabat yang mereka cintai. Saya ingin menempatkan persaudaraan kita pada tempat yang tepat. Yang tidak menyakit di suatu saat tiada dan tidak juga terhilang meski lama tak bersua. Karena cinta yang ada semata karena Allah. Karena persaudaraan yang berdasar aqidah. Tidak pun mengenal tempat, suku, darah, dan apapun. Dan yang pasti karena kita disatukan dengan tali-tali ukhuwah yang begitu indah. Tali ukhuwah yang begitu panjang, hingga sanggup melingkar luas namun rapat. Rapat menyatu dalam ketetapan yang tepat. Tepat dengan dasar yang kuat mantap.

Dan itulah
Yang saya sedang belajar atasnya
Saya sedang belajar lagi. Belajar sepenggal dan sepotong ukhuwah yang indah.
Belajar satu demi satu potongan.
Sedikit demi sedikit
Entah kapan saya memahami dengan sempurna ukhuwah itu
Namun, saya menikmati proses yang ada
Karena tiap potongan itu begitu berharga
Meski kadang, ada tersalah yang tercipta saat (baru) mendapatkan satu pipihannya
Dan di situlah saya belajar

“Hingga nanti, hariku semakin semarak. Bahwa ternyata begitu banyak orang yang menyediakan ruang di hatinya untukku. Aku pun membuka pintu-pintu di hatiku untuk semua orang. Dan aku tahu, hingga hari ini, ruang itu belum penuh terisi. Masih banyak ruang yang menunggu penghuninya datang. Ruang itu, tak lagi sesempit hari-hari silam,...”
“Allah, sungguh semua mereka adalah istimewa bagiku. Betapa aku ingin memperlakukan mereka dengan cara-cara yang istimewa. Izinkan aku ya Allah,… merajut persahabatan dan cinta dalam dekap kasih-Mu”

Perasaan yang bergemuruh terkait ukhuwah persaudaraan. Butuh proses yang panjang, untuk mengerti dan memahami satu per satu potongan puzzle makna ukhuwah ini. Sungguh. banyak retakan-retakan atau puzzle yang sengaja hilang. Hingga membuat sketsa tak sempurna. 

ini bentuk refleksi diri. Pengingat diri, ya, atas lalainya diri. Padahal, ukhuwah terlampau berharga. Sangat berharga. Sayang jika harus rusak karena kepahaman tak sempurna atasnya. 

Teruntuk saudari-saudariku, semoga persahabatan-persaudaraan kita semata karena Allah. Karena dengan melihat kalian, mengingatkanku untuk kembali ber-azzam kala lalai, untuk kembali membaik kala rusak, untuk kembali muhasabah saat tak layak. Uhibbukum fillah...:) 

Rabu, 03 Juli 2013

komunikasi bisnis...untung ketemu mata kuliah ini

gatau deh dari kapan pengen kuliah dijurusan ilmu komunikasi. kayaknya sih gara gara liat berita di tivi gitu. tau ah lupakan. krik
ya pokoknya setelah ngeliat berita di tivi itu jadi pengen banget banget kuliah di jurusan ini. sampe searching di internet,baca baca semua yang berbau ilmu komunikasi. kalau diliat asik lah,katanya ntar kalau lulus bisa jadi penyiar radio,jurnalis gitu gitu lah. trus...apalagi ya?

well,setelah berjalan nya waktu,aku lulus sma,hwehe *apadeh
trus trus besar harapan bisa kesampean masuk jurusan ini. tapi tapi apa daya...takdir membawa ku untuk tetap mengenyam pendidikan di balikpapan *halah

alhasil ga kesampean masuk jurusan ilmu komunikasi,jadi semacam butuiran debu deh krik---


dan...aku masuk jurusan akutansi. jauh banget ya dari ilmu komunikasi malah ke akutansi. berhubung kemaren di smk aku di jurusan akutansi,ya lanjut di akutansi aja.

pas semester dua,ketemu mata kuliah komunikasi bisnis
untuk saya yang ga kesampean masuk ilmu komunikasi,berasa seneng aja karna ada mata kuliah ini

mungkin karna udah lama tertarik sama mata kuliah ini,komunikasi bisnis jadi mata kuliah yang paling ditunggu tunggu *halah lebay hwk. materi nya ga ribet,penyampaian pak dosennya juga ga ngebosenin,trus tugas yang dikasih yang berbau kekreatifitas gitu,asik lah pokoknya

sayangnya mata kuliahnya cuma dua sks,jadi bentar aja,coba 3 atau 4 sks gitu,tapi ga mungkin ya untuk jurusan ku yang akutansi ini. kan ga khusus ke ilmu komunikasi nya.

yaudah,intinya....gitu lah

oiya,mata kuliah ini ga cuma kuliah tatap muka dikelas,ada juga semacam kuliah umumnya gitu.
pertama diaula kampus,trus di blitz,trus di novotel




cuma punya foto yang diblitz sama novotel,hehe

semua nya asik,walaupun cuma ngerti dikit dikit dari semacam kuliah umum ini,yang penting ada banyak pelajaran yang bisa diambil,trus jadi nambah pengalaman juga

pokoknya gitu lah

Sabtu, 29 Juni 2013

ibu...adalah fitrah wanita



"Sesengguhnya menjadi ibu adalah fitrah seorang wanita, dan karir terbaik serta paling mulia bagi seorang wanita"

Jumat, 28 Juni 2013

wonderful friendship,subhanalloh





Subahanalloh...




Saling mengingatkan dalam hal kebaikan



Sisters for life,insya allah!


Minggu, 23 Juni 2013

A Guide to Proper Hijab for Ladies



 buat muslimah,semoga bermanfaat :)

Hijab in Islam, is basically a “dress code” for Muslim women in public. Many perceive hijab as “traditional” and a form of oppression; but truth is, hijab protects and safeguards women from harassment! The wisdom behind hijab is to minimize sexual enticement and most importantly, it is a form of obedience to our Lord, Allah.  Take hijab as your pride, and Insyallah, you will become a better Muslimah.

1. The most basic form of hijab is to cover the whole body, except the hands up to the wrist. Take note that hijab is not only about covering your head with a headscarf, but it’s about covering your body too!  A hijab isn’t complete until both requirements (head and body) are covered.

 2. A proper hijab requires one to wear loose clothes in order to avoid “showing” those beautiful curves! The Prophet (pbuh) has warned us that women who are dressed yet naked (ie: tight-fitting clothes) will receive harsh punishment in Hell (nauzubillah).












3. Think that headscarf or long skirt of yours is solid enough? Look again, it might be transparent and people are able to see the shape of your hair bun or legs! Whatever material or fabric you put on yourself; make sure they are not transparent!

4. Ladies, keep your attire or outfit simple and modest! There’s no need to be flashy in order to attract the attention of others! Most importantly, it should be free of anything that may lead to arrogance, self-conceited, pride and riya’. As ladies, we are to display Allah’s blessings upon us in our clothing, but do it without going to the extreme of wastage or extravagance.

5. “Are you a girl… or a boy?” Is the type of question other people shouldn’t be asking when it comes to an individual, and we should avoid it at all costs! Dressing up/ looking as the opposite gender is dangerous to self, as it challenges the pride and it brings confusion to others. So ladies, be proud of your girly self! :)


6. Why bother dressing up the others (ie: the unbelievers) when you, as a Muslimah, have your own identity to be proud of? By imitating them outwardly, it might lead to imitating them inwardly (beliefs, characteristics). Muslim ladies too, have their own style and fashion to be proud of! :)